Benar nggak sih cinta itu buta? Kalau cinta itu buta koq
orang buta bisa bercinta juga ya? Oh ya, yang pasti adalah cinta itu dapat
membuat kita menjadi buta. Kenapa begitu? Emangnya cinta itu ada racunnya?
Racun sih tidak ada ya, tetapi pengaruhnya, wow luar binasa? Orang yang lagi
ngebet jatuh cinta, dapat berubah total, bayangkan saja, tiba-tiba orang itu
bisa jadi rajin sekali, biasa bangun paginya jam 12.00 siang, begitu jatuh
cinta bangunnya bisa menjadi jam 06.00 pagi, sebab pagi itu ia bakal ngantar
sang kekasih ke kampus. Kalau biasanya baru hujan gerimis rintik-rintik saja
sudah ngak bakal mau diajak keluar, eh ini malah hujan badai saljupun masih
pergi jemput sang kekasih. Dampaknya besar sekalikan! Nah sekali lagi, untuk
hal-hal yang positif tidak masalah kalau ditularkan, asal jangan yang negatif.
Sebaliknya bila gara-gara cinta, jadi malas kuliah, foya-foya, maka hal ini
yang perlu dipertanyakan? Tetapi kemungkinan itu ada, makanya perlu waspada.
Ada orang yang benar-benar “dibutain” gara-gara cinta,
lalu di sana sini orang-orang menuduhnya kena santet atau guna-guna, padahal
dasarnya ia kebelet jatuh cinta. Cinta itu membuat ia tidak makan dan minum
seharian tanpa merasa lapar. Seharian aja tidak ketemu, rasanya seperti seperti
setahun. Cinta itu menjadi buta, apabila kita melihat seseorang yang tiba-tiba
jatuh cinta dengan orang yang kita tidak duga sama sekali, misalnya pada
seorang penjahat kelas kakap, pemabuk, penjudi atau peneguk ekstasi, atau
wanita malam. Mungkin masyarakat menjadi heran, kenapa koq dianya masih mau
sama orang model gituan? Tapi dasar cinta sih, cinta itu buta.
Orang yang sudah jatuh cinta kadang nekad, dan tidak
peduli pada orang tua atau nasehat pendeta, yang penting kalau sudah cinta ya
maju terus seperti prajurit, walau tidak mendapat persetujuan dari mereka tidak
masalah. Hingga hari ini masih banyak pasangan yang terpaksa berpisah, karena
desakan dan tekanan serta ancaman orang tua, namun tidak sedikit juga yang
nekad, mereka mengambil jalan jalan pintas, yakni kawin lari (Maksudnya bukan
sambil berlari- lari, tetapi tanpa persetujuan orang tua). Nah, alhasil ya
malu-maluin, ia sendiri malu, orang tua juga ikut malu; tetapi yang penting
bagi mereka berdua adalah cinta. Kalau sudah demikian, orang tua mau ngak mau
ya mau, sebab mau bilang apa lagi. Cuma kasihan ntar anaknya tu, sekali lagi
masyarakatkan jahat, saya pernah dengar ada seorang anak sekolah yang diejek
oleh anak-anak tetangganya bahwa ia lahir karena orang tuanya kawin lari? “Oh
ya Papa dan Mamamu kawin lari”, saya tidak tahu siapa yang mengajar mereka
katakan demikian? Bisa saja orang tuanya yang kasih tahu.
Sebenarnya cinta itu sendiri tidak buta, buktinya ia
masih sanggup membedakan mana sang kekasih dan yang mana bukan secara sadar,
mana yang cantik dan jelek, yang pasti orang yang sudah jatuh cinta tidak
peduli siapa yang dicintai. Si cewek yang secara umum dinilai orang kurang
cantik, namun penilaian pribadinya dapat berubah menjadi cantik bak bidadari
turun dari khayangan. Sebaliknya si cowok yang kurang tampan, baginya seperti
Silvester Stallone yang baru keluar dari Hollywood.
Konon cerita di sebuah desa hidup seorang wanita yang
buruk rupa. Sedemikian buruknya hingga kaum muda menjauhinya. Ada kebiasaan di
desa itu memberi mas kawin dari pria yang hendak melamar gadis idamannya, Banyak
tidaknya mas kawin yang diberikan tersebut tergantung dari kecantikan sang
gadis. Jadi apabila gadis itu berwajah biasa-biasa, maka mas kawinnya berharga
seekor kambing. Kalau lebih cantik lagi, jumlah kambingnya bertambah banyak.
Dan yang terbanyak mas kawinnya sampai saat itu adalah mas kawin primadona di
desa tersebut, sebanyak 10 ekor kambing.
Setiap orang membicarakan tentang 'harga' gadis jelek
itu. Mereka berkata: "Ah, dia kan buruk rupa. Mana ada yang mau. Jangankan
seekor kambing, seekor ayampun pasti tidak ada” Dan yang lain berkata:
"Jangankan seekor ayam, membayarnya dengan bangkai ayam matipun pasti
tidak ada yang mau. " Dan mereka menertawakan nasib gadis malang yang
buruk rupa itu.
Gadis itu berulang-ulang mendengar gurauan mereka, dan
hatinya menjadi sedih dan terluka. Harga dirinya rusak, dan dia sendiri hampir
percaya, bahwa tidak ada seorangpun yang mau mengambil dia sebagai istri.
Hingga suatu saat, tersiar kabar bahwa gadis buruk rupa itu disunting oleh
pemuda dari desa seberang. Dan penduduk desapun bertanya-tanya, pemuda malang manakah
yang “buta” meminang gadis buruk rupa itu? Mereka berbondong- bondong datang ke
rumah orang tua gadis buruk rupa tersebut dan bermaksud menanyakan tentang
kebenaran hal tersebut. Dan alangkah kagetnya mereka, ketika sampai di sana,
mereka menemukan mas kawin dari pemuda itu. Mas kawinnya berupa sapi! Tidak
pernah ada seorang wanita cantik manapun yang pernah diberi mas kawin semahal
dan seberharga itu! Bahkan gadis tercantik di desa itu hanya 'seberharga' 10
ekor kambing. Dan mereka lebih terkejut lagi ketika mendapatkan bahwa tidak
hanya seekor sapi, tapi ada 10 ekor sapi di kandang.Ya 10 ekor.
Mereka tambah penasaran. Oleh sebab itu, penduduk
berbondong- bondong berjalan ke desa seberang untuk melihat bagaimana nasib
wanita buruk rupa itu. Berjuta pertanyaan muncul, Barang kali pemuda itu gila?
Matanya buta kali, nggak liat apa kalo dia jelek setengah mati?"
"Ah jangan-jangan cuma dijadikan pembantu rumah
tangga, pasti diberi makanan yang sedikit lalu dijual lagi ke pedagang budak
belian." Ketika tiba di rumah pemuda itu, mereka melihat bahwa rumah itu
amatlah mewah. Dindingnya diukir dengan indah. Dan mereka semakin yakin bahwa
dugaan mereka tentang wanita malang ini akan dijadikan pembantu rumah tangga
dan budak adalah tidak salah.
Ketika mereka mengetuk pintu, seorang pemuda tampan
menyambut mereka. Dia memperkenalkan diri sebagai pemilik rumah. Mereka
bertanya apakah mereka boleh bertemu dengan gadis tersebut. Sang pemuda kembali
masuk ke rumah, setelah mempersilahkan mereka duduk di ruang tamu. Seorang
wanita muda yang cantik datang menyambut mereka. Rambutnya tertata rapi, tutur
katanya halus dan lembut, dengan ramah ia mempersilahkan mereka mengambil
makanan dan minuman. Penduduk bertanya, di manakah gerangan gadis buruk rupa
itu? Apakah baik-baik saja? Dimanakah ia sekarang? Wanita yang cantik tersebut
menjawab, "Sayalah orangnya". Orang-orangpun melongo, melotot, dan
tak mampu berkata-kata. Mereka bertanya? Apakah benar? Apakah tak salah lihat ?
Gadis itu kan jelek sekali, sementara wanita ini amat anggun dan cantik?
Wanita tersebut berkata, "Saya merasa cantik, ketika
saya mengetahui bahwa suami saya menghargai saya dengan harga yang mahal. Saya
sadar bahwa dia bukan hanya berusaha berkata bahwa saya cantik, bukan seperti
apa kata orang, terlebih lagi karena dia mencintai saya. Sebagai balasannya,
saya berusaha memberikan yang terbaik yang pernah saya bisa berikan, karena
saya tahu, suami saya menebus saya dengan harga yang amat mahal, saya berdandan
dengan cantik, saya mengubah model rambut, dan berusaha menyenangkan hatinya.
Dan inilah saya yang sekarang." Cerita ini hanya sebuah dongeng anak kecil
sih, tetapi pesannya terlihat jelas, cinta dapat membuat anda tambah cantik,
kalau ngak percaya, silahkan coba?
Cinta yang buta itu telah menghasilkan pemikiran tidak
logis, tidak masuk akal sama sekali. Tatkala dunia dan semua orang sekitar
berkata itu tidak baik, yang jatuh cinta bilang baik sekali. Tatkala dunia
mengakui bahwa orang itu tidak cantik, yang jatuh cinta bilang cantik sekali.
Cinta yang buta ini telah menyebabkan seseorang rela mengorbankan diri sendiri.
Pernah terjadi satu pasangan muda-mudi diam-diam memadu kasih, namun orang
tuanya tidak setuju. Selain si cowok lebih mudah beberapa tahun dari cewek , si
cowok juga masih kuliah, ceritanya belum mandiri. Orang tua yang cewek berusaha
memisahkannya putrinya dengan si cowok, akhirnya ia berusaha mengirim putrinya
untuk studi ke Luar Negeri. Namun apa yang terjadi, malam hari sebelum dia
berangkat ke luar negeri, ia pergi dari rumah bersama si cowok, dan menghilang
hampir seminggu. Mereka sembunyi entah di mana? Cellulernya tidak diaktifkan,
dan ia tidak memberitahu siapapun? Keluarga si cowok juga tidak tahu menahu
akan kepergian anaknya ini, ceritanya orang tua kedua belah pihak saling
mencari.
Karena kepanikan dan kebingungan ini, membuat orang tua
pasangan ini akhirnya bertemu di suatu tempat, eh ternyata kedua ortu ini sudah
saling mengenal, mereka adalah sahabat sewaktu di Sekolah Dasar. Ceritanya
kayak film saja. Saya yakin Anda bakal tahu akhir cerita ini? Hari ke enam
mereka kembali ke rumah, setelah ada jaminan dari orang tua mereka
masing-masing bahwa mereka tidak bakal dipisahkan lagi? Nah untungnya mereka
masih “sadar” sembunyinya masih di rumah salah seorang famili jauh, coba kalau
di hotel atau tempat-tempat terlarang, bakal segera dinikahkan tanpa pesta!
Harapan saya ini bukan sebagai contoh untuk Anda? Cinta itu buta, sekaligus membuat
nekad!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar